A. Pendahuluan
KTSP merupakan kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh karena
itu kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
atau yang kita kenal dengan KBK (kurikulum 2004). Ini dapat dilihat dari unsur
yang melekat pada KTSP itu sendiri, yakni adanya standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta adanya prinsip yang sama dalam pengolaan kurikulum yakni
yang disebur dengan Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS).
B. Pengertian dan Karateristik KTSP
1. Pengertian
Apa sebenarnya KTSP tersebut?
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15), dijelaskan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memerhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan makna kurikulum operasional. Pertama,
sebagai kurikulum yang bersifat opersional, maka dalam pengembangannya, KTSP
tidak akan lepas dari ketetapan-ketetapan yang telah disusun oleh pemerintah
secara nasional. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 Ayat 1, yang menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
Kedua, sebagai kurikulum operasional, para pengembang KTSP dituntut dan harus
memerhatikan ciri khas kedaerahan, sesuai dengan bunyi Undaang-Undang No. 20
tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan dengan prinsip diservikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik.
Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum di daerah
memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran.
2. Karakteristik KTSP
Kurikulum terdiri atas 4 desain, yakni desain kurikulum disiplin ilmu atau yang
dikenal dengan kurikulum subjek akademis, kurikulum pengembangan individu yang
sering kita kenal dengan kurikulum humanistik, kurikulum berorientasi pada pada
kehidupan masyarakat atau yang kita kenal dengan rekontruksi sosial serta
kurikulum teknologis.
Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum diatas, maka KTSP memiliki
unsur tersebut yang sekaligus merupakan karakteristik KTSP itu sendiri, yakni :
·
Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang beroriantasi kepada
disiplin ilmu. Hal ini dapat kita lihat pertama, struktur program KTSP yang
memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik. Kedua,
kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak di ukur dari kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran .
·
KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu. Hal ini
dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran dalam KTSP yang menekankan pada
aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran melalui
berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang disarankan.
·
KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah. Hal ini tampak
pada salah satu prinsip KTSP, yakni berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
·
KTSP merupakan kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari adanya
standar kompetensi, kompetensi dasar yang kemudian dijabarkan pada indikator
hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan penilaian.
C. Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan.
1.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama. Sebagai kurikulum operasional, KTSP
menuntut keterlibatan masyarakat secara penuh, sebab tanggung jawab
pengembangan kurikulum tidak lagi berada di pemerintah, akan tetapi disekolah,
sedangkan sekolah akan berkembang manakala ada keterlibatan masyarakat.
3.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai. Melalui KTSP diharapkan setiap sekolah atau
satuan pendidikan akan berlomba dalam menyusun program kurikulum sekaligus
berlomba dalam mengimplementasikannya.
D. Dasar Penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok, yakni landasan empiris
dan landasan formal. Landasan empiris diantaranya adalah pertama, adanya
kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari sudut proses
maupun hasil belajar. Kedua, budaya dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda.
Ketiga, selama ini peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
bersifat pasif.
E. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1.
Berpusat pada potensi , perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik, dan lingkungannya, KTSP memiliki prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik (student centered).
2.
Beragam dan terpadu, Pengembangan kurikulum memerhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai serta tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, dan gender.
3.
Tangggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan, Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengenbangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan, Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kanan keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan
dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6.
Belajar sepanjang hayat, Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan anatara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan keinginan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia yang seutuhnya.
7.
Seimbang anatara kepentingan nasional dan kepentingan daerah, Kurikulum
dikembangakan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangaka negara kesatuan republik
Indonesia (NKRI)
Disamping itu, dalam mengimplementasikan KTSP juga
harus memerhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan, diantaranya sebagai berikut ;
·
Peningkatan iman dan takwan serta ahlak mulia.
·
Pengenbangan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
·
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
·
Tuntutan pengembangan daerah dan nasional
·
Tuntutan dunia kerja
·
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
·
Agama
·
Dinamika perkembangan global
·
Persatuan dan nilai-nilai kebangsaan
·
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
·
Kesetaraan gender
·
Karakteristik satuan pendidikan
F. Komponen KTSP
1.
Satuan pendidikan
2.
Struktur program dan muatan kurikulum
3.
Kalender pendidikan
4.
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
G. Proses Penyusunan KTSP
1. Analisis konteks
·
Mengindentifikasi standar isi dan standar kemampuan lulusan sebagai sumber
dan acuan penyusunan KTSP
·
Menganalisis kondisi yang ada dari satuan pendidikan yang meliputi peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya dan
program-program.
·
Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan lingkungan
sekitar, komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
2. Mekanisme Penyusunan
·
Tim penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK, terdiri
atas guru, konselor, dan kepala sekolag sebagai ketua merangkap anggota.
Didalam kegiatan ini penyusun melibatkan komite sekolah dan narasumber dan
pihak lain yang terkait.
·
Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah/madrasah
·
Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan
berlaku oleh kepala sekolah sekolah mendapat pertimbangan dari komite sekolah
dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab dalam
bidang pendidikan untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA.
Oleh: Fith.wa@gmail.com
Dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar