Sabtu, 20 September 2014

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI)



Team Accelerated Instruction atau Percepatan Pengajaran Tim  adalah salah satu jenis pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang awalnya bernama Team Assisted Individualization atau Bantuan Individual Dalam Kelompok (BIDaK) (Slavin, 2008: 187).

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Menurut Robert Slavin (Miftahul, 2013: 200) Team Assisted Individualization merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik.

Penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization lebih menekankan pada penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok.

Di samping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

a.         Komponen-komponen Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
Menurut Slavin (2008: 195) model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction memiliki panduan implementasinya sendiri tergantung pada pengaturan khusus materi-materi pengajarannya.
Model pembelajaran tipe Team Accelerated Instruction ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1)        Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. 
2)        Placement Test yaitu pemberian pre test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. 
3)        Student Creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.
4)        Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. 
5)        Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil keja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 
6)        Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 
7)        Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. 
8)        Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

b.         Tujuan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
1)        Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.
2)        Guru setidaknya akan menghabiskan separuh waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
3)        Para siswa akan termotifasi untuk mempelajari mater-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas.
4)        Tersedianya banyak cara pengecekkan pengusaan supaya para siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius yang membutuhkan bantuan guru. Pada pos pengecekkan penguasaan, dapat tersedia kegiatan-kegiatan pengajaran alternatif dan tes-tes yang paralel.
5)        Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun bila siswa mengecek kemampuan ada di bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak terganggu si pengecek.
6)        Programnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru.
7)        Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif, dengan status yang sejajar, program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap positif terhadap siswa-siswa main stream yang cacat secara akademik dan diantara para siswa dari latar belakang yang ras atau etnik yang berbeda.

c.         Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
Adapun manfaat model pembelajaran kooperatif Team Accelerated Instruction adalah:
1)        Kesulitan yang dialami siswa dapat dipecahkan bersama dengan ketua kelompok serta bimbingan guru.
2)        Siswa yang memiliki kekurangan secara akademis di bantu oleh siswa yang memiliki kemampuan akademis lebih.
3)        Terjadi interaksi sosial antar kelompok, dengan adanya keja sama tiap anggota kelompok siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
4)        Pembelajaran Team Accelerated Instruction membuat para siswa mengejakan sebagian tugasnya sehingga meringankan beban guru.

d.        Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction yang disesuaikan dari pendapat Slavin (2008: 190):
1)        Meningkatkan motivasi belajar,
2)        Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi,
3)        Program ini bisa membantu siswa yang lemah/ siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar,
4)        Model pembelajaran Team Accelerated Individualization membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak peserta didik bahwa matematika itu sulit,
5)         Pada model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Individualization peserta didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka,
6)        Melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok,
7)        Melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling menghargai.

e.         Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
1)      Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction.
2)      Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain.

f.       Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran Team Accelerated Instruction yang diadaptasi dari pendapat Slavin (2008: 199) adalah sebagai berikut:
1)        Guru menyiapkan materi yang akan dipelajari oleh siswa,
2)        Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa sebagai acuan dalam pembentukan kelompok. (Mengadopsi komponen Placement Test),
3)        Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group),
4)        Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams),
5)        Setiap siswa bertanggung jawab untuk menyelesaikan Lembar Kegiatan Siswa yang diberikan oleh guru secara individu. Kemudian masing-masing siswa saling berdiskusi dan memeriksa hasil pekerjaan teman satu kelompok. Guru memberikan bantuan individual bagi yang memerlukan. (Mengadopsi komponen Student creative),
6)        Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Team Study),
7)        Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test),
8)        Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition),
9)        Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.


Sumber:

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Miftahul Huda, M.Pd. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar