Segala puji bagi Allah yang
melimpahkan kita karunia ilmu. Semoga ilmu yang diberikan kepada kita ini
bermanfaat, kian memperkuat keimanan, semakin menambah cinta terhadap
Al-Qur’anulkarim,. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt untuk menjadi cahaya dan
petunjuk, serta penyembuh dan kasih sayang kepada orang-orang beriman.
Kajian ini merupakan salah satu kajian ilmiah
untuk mengungkapkan rahasia dan keajaiban Kitabullah. Dalam setiap pembahasan
para pembaca akan menyelami angka-angka baru yang kian memperjelas kemukjizatan
Al-Qur’an di masa kini. Ruang lingkup kemukjizatan pada angka ayat-ayat
Al-Qur’an dan surat-surat di dalamnya bersandar pada angka 7. Dalam hal ini,
begitu jelas kemuliaan Allah, sebagai pencipta, yang telah menetapkan
hukmah-nya menjadikan jumlah lapisan langit sebanyak 7 lapis, dan juga lapisan
bumi sebanyak 7 lapis. Kemudian menciptakan jumlah hari-hari sebanyak 7 hari.
Menjadikan bahasa Al-Qur’an sebagai bahasa Arab yang memiliki 28 huruf atau
7×4. Menjadikan surat yang paling mulia di dalamnya bernama As Sab’u Al Matsani
yakni surat Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. Dan berbagai kenyataan lain
yang tak terhitung tentang angka 7.
Ketika kita mengetahui fakta fakta ini,
kitapun mengetahui bahwa Allah SWT lah yang menurunkan Al-Qur’an dan menata
ayat-ayat serta surat-suratNya hingga berpadu dengan angka 7. ini salah satu
bukti bahwa pencipta alam semesta ini, adalah yang menurunkan Al-Qur’anul
Karim.
SEPUTAR BAHASA ANGKA
Mukjizat adalah sesuatu yang tak mungkin
dilakukan oleh manusia. Diantara keagungan mukjizat Al-Qur’an adalah kesesuaian
Al-Qur’an terhadap semua zaman, tempat, dan terus menerus sepanjang masa.
Kita semua tahu bahwa Al-Qur’an telah
diturunkan diantara kaum yang unggul dalam sastra dan bahasa. Kemukjizatan
Al-Qur’an adalah kemampuannya mengalahkan mereka baik dari sisi bahasa maupun
nilai sastranya. Sampai mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an itu sihir. Manusia
takkan mengklaim sesuatu sebagai produk sihir, kecuali telah terkalahkan oleh
sesuatu itu, dan sesuatu itu ada di ambang pikirannya.
Orang-orang Arab memiliki kefasihan dan
kejelasan dalam berbicara. Itulah senjata mereka. Tapi ketika mereka mendengar
metode uraian Al-qur’an dengan sangat indah, mereka bisa yakin bahwa Al-Qur’an
ini bukan sekedar kata-kata manusia, tapi ia merupakan firman Allah swt, yang
menjadi tuhan seluruh alam.
Inilah kekuatan mukjizat. Yang mampu
membalikkan orang kafir menjadi orang yang beriman. Kita pasti ingat bagaimana
proses Umar bin Khattab radiallahu anhu, ketika mendengar beberapa ayat dari
surat Thoha. Secara mendadak kemanusiaannya yang tipis kepada Allah swt hilang.
Padahal sebelumnya ia termasuk orang yang keras menentang agama Islam. Perhatikanlah
sekarang, bagaimana kondisi saat ini? Apakah aspek sastra menjadi sesuatu yang
banyak dibicarakan? Saat ini, pembicaraan dan kajian tentang angka melebihi
pembicaraan dan kajian tentang sastra bahasa. artinya, bahasa angka saat ini
telah menjadi bahasa yang bisa meyakinkan orang, menjadi bahasa ilmu, dan
menjadi bahasa perkembangan. Hikmahnya antara lain, mukjizat Al-Qur’an di zaman
ini, tepat diangkat dari sisi mukjizat ilmiah dan angka.
Matematika...
Ratunya ilmu pengetahuan...
Oleh: Arif Rachman