Kamis, 25 September 2014

MUKJIZAT ANGKA, MUKJIZAT AL-QUR’AN MASA KINI


Segala puji bagi Allah yang melimpahkan kita karunia ilmu. Semoga ilmu yang diberikan kepada kita ini bermanfaat, kian memperkuat keimanan, semakin menambah cinta terhadap Al-Qur’anulkarim,. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt untuk menjadi cahaya dan petunjuk, serta penyembuh dan kasih sayang kepada orang-orang beriman.

Kajian ini merupakan salah satu kajian ilmiah untuk mengungkapkan rahasia dan keajaiban Kitabullah. Dalam setiap pembahasan para pembaca akan menyelami angka-angka baru yang kian memperjelas kemukjizatan Al-Qur’an di masa kini. Ruang lingkup kemukjizatan pada angka ayat-ayat Al-Qur’an dan surat-surat di dalamnya bersandar pada angka 7. Dalam hal ini, begitu jelas kemuliaan Allah, sebagai pencipta, yang telah menetapkan hukmah-nya menjadikan jumlah lapisan langit sebanyak 7 lapis, dan juga lapisan bumi sebanyak 7 lapis. Kemudian menciptakan jumlah hari-hari sebanyak 7 hari. Menjadikan bahasa Al-Qur’an sebagai bahasa Arab yang memiliki 28 huruf atau 7×4. Menjadikan surat yang paling mulia di dalamnya bernama As Sab’u Al Matsani yakni surat Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. Dan berbagai kenyataan lain yang tak terhitung tentang angka 7.
 Ketika kita mengetahui fakta fakta ini, kitapun mengetahui bahwa Allah SWT lah yang menurunkan Al-Qur’an dan menata ayat-ayat serta surat-suratNya hingga berpadu dengan angka 7. ini salah satu bukti bahwa pencipta alam semesta ini, adalah yang menurunkan Al-Qur’anul Karim.

SEPUTAR BAHASA ANGKA

Mukjizat adalah sesuatu yang tak mungkin dilakukan oleh manusia. Diantara keagungan mukjizat Al-Qur’an adalah kesesuaian Al-Qur’an terhadap semua zaman, tempat, dan terus menerus sepanjang masa.
 Kita semua tahu bahwa Al-Qur’an telah diturunkan diantara kaum yang unggul dalam sastra dan bahasa. Kemukjizatan Al-Qur’an adalah kemampuannya mengalahkan mereka baik dari sisi bahasa maupun nilai sastranya. Sampai mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an itu sihir. Manusia takkan mengklaim sesuatu sebagai produk sihir, kecuali telah terkalahkan oleh sesuatu itu, dan sesuatu itu ada di ambang pikirannya.

Orang-orang Arab memiliki kefasihan dan kejelasan dalam berbicara. Itulah senjata mereka. Tapi ketika mereka mendengar metode uraian Al-qur’an dengan sangat indah, mereka bisa yakin bahwa Al-Qur’an ini bukan sekedar kata-kata manusia, tapi ia merupakan firman Allah swt, yang menjadi tuhan seluruh alam.
 Inilah kekuatan mukjizat. Yang mampu membalikkan orang kafir menjadi orang yang beriman. Kita pasti ingat bagaimana proses Umar bin Khattab radiallahu anhu, ketika mendengar beberapa ayat dari surat Thoha. Secara mendadak kemanusiaannya yang tipis kepada Allah swt hilang. Padahal sebelumnya ia termasuk orang yang keras menentang agama Islam. Perhatikanlah sekarang, bagaimana kondisi saat ini? Apakah aspek sastra menjadi sesuatu yang banyak dibicarakan? Saat ini, pembicaraan dan kajian tentang angka melebihi pembicaraan dan kajian tentang sastra bahasa. artinya, bahasa angka saat ini telah menjadi bahasa yang bisa meyakinkan orang, menjadi bahasa ilmu, dan menjadi bahasa perkembangan. Hikmahnya antara lain, mukjizat Al-Qur’an di zaman ini, tepat diangkat dari sisi mukjizat ilmiah dan angka.

Matematika...
Ratunya ilmu pengetahuan...


Oleh: Arif Rachman

Senin, 22 September 2014

It's So Damn.!!!!!!

Tidakkah kau mengenaliku?
Satu2nya alasan aku di sini adalah kau
Mataku membeku..
Hingga aku bahkan tak sanggup berbicara
Aku hanya bisa melihatmu sendirian
Meskipun ujung hatiku terasa
sakit seperti ini
Meskipun ujung jariku gemetar seperti ini
Tapi hanya dirimu yg aku fikirkan
Seseorang yg tergila-gila aku rindukan
Kata-kata yg tergila-gila ingin aku dengar kau ucapkan
Aku mencintaimu, aku mencintaimu
Kau di mana??
Orang yg mengukir sebuah kenangan jauh di dalam hatiku



Apakah kamu mendengar hatiku
Apakah kamu melihat air mataku
Di dunia ini hanya ada satu
Bagi aku itu hanya kamu
Kamu membuatku gila
Kamu membuatku menangis
Ketika aku hampir mencapai titik untuk menyentuh kamu
Kamu menjauh seperti angin...


Sebuah kesalahan... Aku juga pernah..
Sangat menyakitkan?? Kau rasakan itu.??? Aku juga..
Hmm.. Ikhlaskan, cinta itu mengikhlaskan.,
bebaskan, cinta itu membebaskan.
Dia bukan milikku,
Dia juga bukan milikmu,
Dia milik Allah sepenuhnya.
Tapi, aku akan selalu melakukan yang terbaik untuknya.
Selama DIA BERSAMAKU...........!!!!!!!!!!
Yaa, Rabb hanya kepadaMulah aku berserah diri.
Aku serahkan segala urusan ini.

Bismillahi walHamdulillah.........

Yaa Alloh, aku pasrahkan jiwaku kepadaMu
Aku hadapkan wajahku kepadaMu
Aku pasrahkan urusanku kepadaMu
Aku sandarkan diriku kepadaMu
Karena mengharapkan pahalaMu dan takut azabMu
Tiada tempat bersandar dan menyelamatkan diri dari hukumanMu kecuali berlindung kepadaMu
Aku beriman kepada kitabMu yang telah Engkau turunkan,
dan kepada nabiMu yang telah Engkau utus.

"Wahai Tuhanku, berikanlah rahmat kepadaku dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagiku petunjuk yang lurus dalam urusanku (ini)."

AAMIIN....

Semilir lembutnya angin pagi justru menikam perasaan.
Sendiri. Sepi
But You'll Never Walk Alone.......

Sabtu, 20 September 2014

Lambang Negara Indonesia dan Lambang Kerajaan Samudra Pasai





 












Lambang Negara Indonesia di buat oleh Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadarie putra sulung sultan Pontianak. Sultan Hamid II lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913 dan wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta yang kemudian di makamkan di pemakaman keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang. Sultan ke 8 Pontianak ini keturunan Indonesia-Arab yang merupakan orang pertama di Indonesia yang berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu Mayor Jendral.

Lambang Negara Indonesia yang diresmikan penggunaannya pada tanggal 11 Februari 1950 pada sidang kabinet RIS ini telah melalui penyempurnaan dari rancangan aslinya.

Berikut ini gambar-gambar rancangan Lambang Negara Indonesia:




 Lambang negara karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang



Lambang negara  karya Sultan Hamid II



Rancangan awal Garuda PAncasila oleh Sultan Hamid II yang masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia


Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950 yang masih tanpa jambul (mirip lambang Negara Amerika) dan posisi cakar di belakang pita


Bentuk final gambar lambang negara oleh Sultan Hamid II dengan Menambah skala ukuran dan tata warna gambar

 Warna keemasan pada burung garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda melambangkan hari proklamasi kemerdekaan, yaitu 17-8-1945 (17 helai pada masing-masing sayap, 8 helai pada ekor, 19 helai di bawah perisai, 45 helai pada leher).

Pengaturan Lambangnya:
  1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam.
  2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah.
  3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih.
  4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah.
  5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan


Sebelum digunakan secara resmi sebagai lambang negara RI, Garuda juga sudah dipakai sebagai lambang Kerajaan Samudera Pasai yang dulu kala berpusat di Aceh Utara. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada abad ke 13 atau pada 1267. Seorang petualang Ibnu Batuthah dalam bukunya Tuhfat al-Nazha menuturkan Samudera Pasai sudah menjadi pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara.
"Lambang Kerajaan Samudera Pasai dirancang oleh Sultan Samudera Pasai Sultan Zainal Abidin. Lambang burung itu bermakna syiar agama yang luas, berani dan bijaksana," Gambarnya perlambang kalimat Tauhid dan Rukun Islam. Rinciannya, kepala burung itu bermakna Basmallah, sayap dan kakinya merupakan ucapan dua kalimat Syahadat. Terakhir, badan burung itu merupakan Rukun Islam.
©       Dalam maslahah mursalat ada 5 pilar amanah Maqoshid Asy Syari’ah (tujuan diturunkannya syari’at) yang paling pokok untuk menjadi dasar negara... Lima hal itu; 
pertama adalah Hifzhud Diin (Menjaga Agama) yang disederhanakan dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. 
©       Kedua Hifzhun Nafs (Menjaga Jiwa) yang diejawantahkan dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. 
©       Ketiga Hifzhun Nasl (Menjaga Kelangsungan) yang diringkas dalam sila Persatuan Indonesia.
©       Keempat Hifzhul ‘Aql (Menjaga Akal) yang diwujudkan dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
©       kelima, Hifzhul Maal (Menjaga Kekayaan) yang diterjemahkan dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Kalau UUD 45 merujuk ke Compendium Freijer kitab hukum resmi indonesia awal berbahasa Melayu tulisan Arab, yg diterbitkan di Batavia tahun 1740. Isinya kompilasi himpunan qo'idah hukum keluarga dan hukum perdata yg diambilnya dari kitab-kitab fiqih madzhab Syafi'i.