Guru ideal. Seideal apapun guru, guru juga tetap
manusia yang pasti memiliki salah dan khilaf. Tapi usaha untuk menjadi ideal
itulah yang membuatnya menjadi istimewa. Lalu seperti apakah guru yang ideal
itu.?? Simak uraian berikut..!!!
Guru
ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan
contoh atau keteladanan. Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan
baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta
didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami.
Guru
ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan
profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang
selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho
dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia
daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan
hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria,
senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Senyum, Salam, Sapa,
Syukur, dan Sabar).
Kedua,
guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai
yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah
guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi
pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat
dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas
harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki
motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai
ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.
Guru
sebagai agen pembelajaran harus memiliki kompetensi. Kompetensi tersebut adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial.
a.
Kompetensi pedagogik
Kemampuan guru yang berkaitan dengan metodik dan didaktik, bertindak,
memperlakukan siswa, dan mengelolah pembelajaran. Dalam pembelajaran selalu
mempertimbangkan adanya unsur edukatif seperti memberi hukuman dengan adanya
unsur edukatif.
b.
Kemampuan profesional
Guru harus profesional. Guru yang profesional tidak boleh mengeluh. Apapun
masalah yang dihadapinya harus dihadapi. Misal : nilai anak didik menurun,
harus dilakukan evaluasi sebagai bagian dari tugas profesi. Menjadi guru yang
profesional harus memiliki jiwa kependidikan. Jika tidak memiliki jiwa
kependidikan, ia akan menghukum anak didik dengan kekerasan.
c.
Kompetensi kepribadian
Guru sebagai seorang yang digugu dan ditiru harus mengutamakan akhlak yang
baik dan mempunyai prinsip. Dengan memiliki kepribadian, guru akan disegani
terlepas adanya orang yang benci dan senang. Kompetensi kepribadian merupakan
kompetensi yang paling diutamakan untuk menciptakan manusia yang multi
kompetensi. Dan juga dibutuhkan juga kompetensi profesioanl, paedagogik, dan
sosial dalam proses pembelajaran.
d.
Kompetensi sosial
Guru harus memiliki jiwa sosial. Guru merupakan
makhluk sosial yang hidup di masyarakat. Harus memberikan manfaat kepada orang
lain karena “sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi orang lain”.
Untuk memiliki keempat kompetensi tersebut haruslah dengan ilmu, belajar,
dan mengikuti perkembangan zaman. Guru yang memiliki kompetensi dapat dikatakan
sebagai guru yang sempurna.
Guru yang ideal adalah guru yang memiliki kompetensi. Di samping itu juga
melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Dalam proses pembelajaran guru hendaknya lebih menekankan dalam hal
mendidik bukan mengajar. Mengajar lebih identik dengan transfer ilmu di kelas
sedangkan mendidik lebih identik dengan transfer ilmu dan mendidik anak dengan
akhlak mulia. Istilahnya mendidik sudah tentu mengajar sedangkan mengajar belum
tentu mendidik.
Sebagai guru yang ideal kecerdasan intelektual harus
diimbangi dengan kecerdasan moral. Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi
dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan
keberhasilan ketimbang proses. Segala cara dianggap halal, yang penting target
tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga
kasus plagiarisme (menjiplak karya tulis ilmiah milik orang lain) dan korupsi
merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan
mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi
apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.
Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan
sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu
memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu
bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus
ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang
lain. Dia harus memiliki sifat penyabar dan pemaaf.
Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru
mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil
yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat
menjadi kreatif dan berprestasi.
Semoga Bermanfaat.
Selamat berproses menjadi guru yang ideal..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar